Saturday, March 31, 2012

AGAR DO'A DIDENGAR ALLAH

1. Memahami dan mengerti akan maksud serta makna do'a yang diminta. Kita boleh menggunakan bahasa apa saja sewaktu berdo'a asalkan kita mengerti dan memahami akan maksud yang diminta itu. Namun sebaik-baik bahasa yang digunakan adalah menggunakan Bahasa Arab karena ia adalah Bahasa Al-Qur'an yang diturunkan oleh Malaikat Jibril melalui wahyu yang datang dari Allah SWT. Selain itu do'a-do'a yang diajarkan oleh Rasulullah juga dalam Bahasa Arab.

2. Berdo'a penuh dengan keikhlasan hati serta merendahkan diri semata-mata hanya karena Allah

3. Berdo'a dan meminta kepada Allah dengan sebenar-benar permintaan dan dilakukan dengan bersungguh-sungguh.

4. Tidak berdo'a dan meminta kepada sesuata perkara yang mustahil, sesuatu perkara yang buruk atau perkara-perkara yang akan mendatangkan dosa.

5. Berdo'a dengan penuh khusyu' dan keyakinan diri bahwa do'a yang dimohonnya itu akan dikabulkan oleh Allah.

6. Berdo'a, bertaqwa dan bertawakkal kepada Allah yaitu dengan memelihara dan menjaga setiap perintah dan larangan-Nya.

7. Tidak pernah berputus asa di dalam berdo'a meskipun permintaannya itu belum dikabulkan oleh Allah dan tetaplah istiqomah, sabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah..

Tuesday, March 27, 2012

MALAM MINGGU DAN SISI HITAM DI BALIKNYA

Malam minggu bagi para remaja zaman sekarang adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya sebagai waktu luang untuk melepaskan penat setelah seminggu bergulat dengan pelajaran, namun bagi sebagian remaja, malam minggu identik dengan tradisi hura-hura dan wakuncar (waktu kunjung pacar).

Kegiatan ini mulai marak seiring dengan masuknya budaya barat yang lebih 'membebaskan' hubungan antara laki-laki dan perempuan. Banyak remaja yang memanfaatkan waktu malam minggu atau malam ahad mereka untuk berhura-hura dan untuk wakuncar (waktu kunjung pacar). Seolah-olah sudah menjadi tradisi, bagi remaja yang tidak melakukan tradisi ini yakni pacaran dan hura-hura, dianggap kuper atau tidak gaul. Padahal kegiatan yang demikian itu jika dilihat dari segi manfaat lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya..

Sunday, March 18, 2012

RUKUN IMAN DAN IMPLEMENTASINYA

A. Pendahuluan
Islam adalah “dien” Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan ia adalah dien yang berintikan keimanan serta perbuatan. Keimanan merupakan aqidah dan pokok yang diatasnya berdiri syari’at islam, sedangkan perbuatan merupakan syari’at dan cabang-cabangnya. Keimanan dan perbuatan adalah saling berhubungan dan tidah bisa dipisah-pisah.

Sejarah telah berkata bahwa suatu kemerdekaan dapat diraih karena didalamnya para pejuang yang di dalam hatinya dipenuhi dengan keimanan dan ia dalam jiwanya diisi penuh dengan keyakinan. Misal para pejuang Bangsa Indonesia yaitu Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, dan lainnya. Mereka adala pejuang yang tercatat dalam sejarah bahwa dalam keidupan mereka adalah manusia yang taat beribadah dan penuh keimanan.

PENDAPAT IMAM AL-GAZALI TENTANG RUH

Hujjatul Islam Imam al-Gazali, telah mengarang berpuluh-puluh kitab, yang terpenting dan termasyhur ialah kitab yang berjudul Ihya’ ‘Ulum ad-Din. Dalam kitabnya tersebutbeliau menerangkan tentang ruh, saya kutip berikut ini:

Ruh mempunya dua pengertian, yaitu bersifat jasmani dan ruhani. Menurut pengertian jasmani, ruh dalah bagian dari tubuh manusia, yaitu zat yang amat halus bersumber dari dalam rongga hati (jantung) menjadi pusat dari semua urat (pembuluh darah) yang terserak ke seluruh tubuh manusia. Sehingga karenanya manusia dapat hidup dan bergerak, dapat merasakan berbagai rasa, baik pahit maupun manis, dan mengalami banyak perasaan, seperti senang, susah, haus, atau lapar. Dengan mata dapat melihat, dengan telingan dapat mendengar, dengan hidung dapat mencium, dengan otak dapat berfikir, dengan tangan dapat menggenggam, mengangkat atau menggapai, dan dengan kaki dapat melangkah.

Ruh menurut pengertian yang pertama ini, tidak ubahnya seperti lampu yang menerangi sebuah kamar. Ruh menurut pengertian ini adalah merupakan suatu gas yang halus yang digerakkan oleh hawa nafsu (udara) yang ada di dalam jantung. Ruh pengertian yang pertama inilah seringkali disebutkan oleh para dokter dengan sebutan jiwa.

PENDAPAT AHLI FILSAFAT TENTANG RUH

Socrates berpendapat bahwa ruh atau jiwa tidak dapat dilihat karena bukan merupakan benda, atau sesuatu yang berdiri atas benda, seperti warna karena dia bukan benda maka ruh tidak tersusun dari beberapa unsur. Karenanya ruh adalah simpel, tidak berubah, dan tidak dapat rusak. Setiap benda selalu berubah dan dapat menjadi rusak, karena terdiri dari berbagai unsur. Dan ruh itu kekal adanya, tidak sepert benda.

Ruh di badan berdiri sebagai raja, memerintah, sedangkan badan diperintah. Ruh suatu yang mulia dan berderajat tinggi, sedangkan badan suatu yang rendah dan hina. Ruh mempunyai sifat-sifat ketuhanan, tidak dapat lenyap atau rusak, sekalipun sudah bercerai dengan badan. Hanya badanlah yang dapat rusak bila bercerai dengan ruh.
Saat manusia mati, badannya rusak dan hancur, sedangkan keadaan ruhnya tetap utuh, tak kurang suatu apa pun, dan tetap mempunyai pengertian dan kesadaran, mengalami kesenangan dan kemerdekaan, atau kesengsaraan dan penderitaan, semuanya bergantung pada keadaannya ketika hidup bersama badan. Bila hidup manusia bergelimangan dengan dosa, kekejian, dan kejahatan, tidak memikirkan selain makan, minum dan tuntutan syahwat jasmani saja, maka setelah berpisah dengan badan, ruhnya tak dapat menempati tempat bahagia, keadaannya susah, selalu dalam penderitaan dan penyesalan yang berkepanjangan.

SEBELUM KITA MENGATAKAN SESUATU

Hari ini sebelum kita
mengatakan kata-kata yang
tidak baik, Fikirkan
tentang seseorang yang
tidak dapat berkata-kata sama
sekali. Sebelum kita
mengeluh tentang rasa dari
makanan, Fikirkan tentang
seseorang yang tidak punya
apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak
punya apa-apa, Fikirkan
tentang seseorang yang
meminta-minta dijalanan.

Saturday, March 17, 2012

Ukhty…. (Sebuah Renungan Untuk Kaum Hawa)


Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu mendekatimu, apa kau tidak merasa takut terjerat padaku???

Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu dengan genit menggodamu, apa kau tidak merasa risih pada kegenitanku ???

Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa segan merayumu, apakah kau terbuai oleh bujuk rayuku???

Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tak bisa menjaga izzah ketika berdekatan denganmu, apakah kau tidak bisa menolakku dengan perisai malumu???

Sahabat Ku